Pembekalan Taruna STPP dan TNI

By Admin


nusakini.com - Kerjasama Kementerian Pertanian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin baik dalam pembangunan pertanian Indonesia. Tak hanya mengerahkan babinsa di daerah untuk bisa mendampingi masyarakat tani, kini bersama Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPPSDM) Pertanian juga siap terjun ke daerah perbatasan melalui perwujudan pengabdian masyarakat Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Taruna Akademi TNI, ini sejalan dengan bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian masyarakat. Dan sebelum diturunkan akan diadakan Latihan Integrasi Taruna Werda Nusantara (LatsitardaNus).

Kementerian Pertanian memberikan pembekalan kepada Tarunan TNI dan mahasiswa STPP. BPPSDMP dan Akademi TNI, di tiga lokasi yakni Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta, dan Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya.

Pembekalan wawasan ketahanan pangan ini dibuka secara resmi oleh Komandan Jenderal Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono bersama Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Drs.Gunawan Yulianto di Akademi Militer Magelang. Dalam kaitannya dengan LatsitardaNus, adanya pembekalan ini para taruna mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kembali kepada masyarakat kelompol tani sehingga nantinya petani akan terpacu melaksanakan kegiatan di sektor pertanian. 

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Drs.Gunawan Yulianto juga mengungkapkan pembekalan wawasan ketahanan pangan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama (MoU) antara Panglima TNI dengan Menteri Pertanian dalam rangka mensukseskan program swasembada pangan nasional.   Drs Gunawan menambahkan sektor pertanian akan menghadapi setidaknya empat isu strategis selama lima tahun ke depan. Dimulai dari kecukupan produksi sekaligus melepaskan ketergantungan impor, pemantapan dan peningkatan daya saing dalam negeri, diversifikasi pangan hingga kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. 

Selepas membuka pembekalan wawasan di Akmil Magelang, Danjen TNI dan Kapusdik BPPSDMP dan rombongan berkunjung ke Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang untuk menghadiri Kuliah Umum Asisten Teritori (Aster) Panglima TNI, Mayjen TNI Wiyarto mengenai Proxy War yang kini tengah mengancam Indonesia. 

Menurut Aster Panglima TNI, Proxy war ini berbeda dengan peperangan dengan senjata karena tidak bisa dilihat siapa lawan dan kawan, tetapi perang tersebut dikendalikan oleh negara lain.Mengutip pendapat yang pernah disampaikan oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam setiap kesempatan, solusi dalam menghadapi proxy war seperti ini adalah dengan mengelola modal NKRI yang memiliki geografi daratan dan lautan yang kaya akan SDA. Tak hanya itu, kearifan lokal yang dibarengi dengan revolusi mental, Pancasila sebagai pedoman hidup, serta dibutuhkan peran civitas dan akademika, serta mahasiswa bisa mencegahnya perang tanpa bentuk tersebut.

Sehingga, Indonesia harus menjadi negara agraris, negara maritim, dan negara industri. Kekayaan SDA tidak dijual dalam bentuk mentah ke luar, tetapi sudah dalam bentuk jadinya. Indonesia juga harus didukung oleh para pemuda yang menjadi agen perubahan dan pemersatu bangsa. (bayu)